RI Ajak Belanda Bangun Proyek Energi Surya Hingga Gelombang Laut
Pemerintah Indonesia mengajak Belanda untuk bekerja sama dalam sejumlah proyek energi bersih dari surya hingga gelombang laut. Hal ini dilakukan guna mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, kerja sama tersebut akan berkaitan dengan pendanaan, teknologi, hingga peningkatan keterampilan sumber daya manusia. Ia menyambut baik inisiatif yang dilakukan Belanda dalam mendukung pengembangan proyek energi bersih di Indonesia.
Arifin mengungkapkan, pada hari ini (9/10) akan ada penandatanganan kerja sama untuk beberapa pengembangan proyek di sektor energi bersih, “Jadi akan ditandatangani antara Dutch Solar dengan Pertamina untuk solar film (teknologi thin film solar cell). Nantinya solar film itu akan ditempel di mana-mana, bisa menyerap energi matahari. Saya rasa Pertamina NRE yang akan merespons,” ujar Arifin, di Jakarta, Senin (9/10).
Di sisi lain, Arifin menuturkan Indonesia dan Belanda juga sudah berkomitmen untuk mengembangkan energi terbarukan yang bersumber dari gelombang laut atau tenaga tidal yang terletak di Flores, Nusa Tenggara Timur. Dengan begitu, ia berharap Indonesia bisa memperbesar pemanfaatan energi gelombang laut dengan benar guna menghasilkan energi bersih.
“Pengembangan energi tidal ini terutama untuk mendukung masyarakat kita yang memang susah mendapatkan energi fosil, tapi mereka beruntung memiliki potensi energi EBT, jadi tinggal bagimana kita bisa membangun itu,” ujarnya.
Melansir catatan di Kementerian ESDM, sejak 2018 PT PLN dan Tidal Bridge BV telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) studi kelayakan dan studi dampak jaringan dalam rangka pemanfaatan energi dari Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL) di Flores.
Potensi Besar Energi Tidal Indonesia